[Keanu Sulaiman]
Ketika saya mencari pengetahuan tentang gagasan bisnis, bersama dengan analis hebat waktu itu saya anggap itu level tinggi dalam sektor bisnis dan saya yakin mereka adalah pemikir hebat, seorang senior saya pernah untuk menganjurkan saya membaca buku rekomendasinya, berbicara tentang Bisnis hanya terdiri dari 3 komponen Kwalitatif sumber dari segala perhitungan kwantitatif yaitu Prinsip 3E yaitu Education, Experinces, Excessive Cash.
Apabila kamu menemukan Saham dan atau Perusahaan dan atau Individual yang tidak memiliki ketiga konsep dalam satu paket bukan terpisah, maka jauhilah atau hindarilah, karena itu akan menjadi kerugian, kalau bukan uang yang hilang pasti waktu dan pikiran. Saya menulis kembali Gagasan Prinsip 3E itu seperti ini : 1.Education, pelaku bisnisnya baik seluruhnya atau beberapa diantaranya memiliki pengetahuan tentang obyek usahanya, baik dari sekolah formal maupun dari jalanan (learning by doing) dan mereka pada tingkat harus pada level "Advance Skill", semakin sering pada tekanan bisnis tinggi mereka semakin matang. Orang-Orang seperti ini biasanya dari kalangan Scientis yang "salah jalur" menjadi Bisnisman, harusnya mereka normal jadi astronout atau akuntan publik, mereka menjadi bisnisman, mereka pada umumnya kuat matematis, sekolah dijalanan yang menyempurnakannya. Cirinya mereka sangat tau dengan detail bagaimana cara kerja usaha mereka.
2.Experinces, Pengalaman buruk atau baik menyempurnakan pengetahuan mereka, jadi semakin lama dan konsisten sekali lagi konsisten, mereka semakin matang, mereka tau succes level bisnis mereka, mereka tau ujungnya, mereka tau bagaimana menyelesaikan masalah. Mereka menyukai proses, mereka sangat menyukai kunjungan langsung, mereka juga memiliki rasa toleransi tinggi dan mereka melakukan sesuatu bukan dengan kerja keras sebagai bagian didepan, namun bekerja cerdas dan bekerja cerdas bukan berarti mereka bertanding cerdas namun dapat me manajemen orang-orang cerdas, mereka melihat masa depan, bukan membayangkan hal buruk atau baik saja dimasa lalu, mereka mengerti jalan Exit ketika inflow di bisnis, mereka adalah orang2 yang memiliki jaringan baik dari yang paling sepele maupun sampai yang paling tinggi.
3.Excessive Cash, Uang Berlebihan. Hindari saham atau perusahaan atau individual yang tidak memiliki gagasan mencetak income sebesar-besarnya, saham atau pengusaha yang sehat, selalu memiliki target sales yang besar, sales besar menghasilkan Margin kotor yang besar (bruto Margin), ketika dibundling dengan efektif + efisien, maka Nett marginnya adalah berbanding lurus dengan salesnya. Ketika margin bersih nya lebih besar 2x dari margin rate bank, maka dijamin Surplus. Saham atau perusahaan yang memiliki prinsip ini = Fast Growth. Tidak ada yang keliru dengan perusahaan yang tumbuh sangat cepat selama dalam kendali dan tuas pengendali bisnis hanya terletak pada Arus Cash.
Dalam Pemandangannya Senior saya pernah berkata mengenai prospektif bisnis di Indonesia seperti ini : Hanya satu hal yang orang indonesia lupakan untuk diingat ; Orang-orangnya larut dalam berita televisi, pasar saham jatuh, kerusuhan dimana-mana, banjir malapetaka dll akibat penambangan batubara dan mineral lainnya, manipulasi hasil statistik (seharusnya inflasi indonesia maksimal hanya 2%, dengan demikian harusnya SBI maksimal 2.5% bukan 6.75% untuk menahan laju inflasi), sehingga cenderung berpikir untuk segera menyenangkan diri dengan kekayaan yang didapatkan dari cara yang tidak sehat, korupsi dll) seolah dunia ini mau kiamat atau potensi SDA indonesia habis 5 tahun lagi. Cenderung masyarakat Indonesia melupakan hal-hal penting ini : "hanya baru maksimal 2% SDA, diluar kehutanan, terutama pertambangan yang baru diolah". Let say Kaltim, hanya 2.5 % atau 70 an pertambangan yang benar-benar beroperasi aktif dari sekian ratus ijin tambang. Sehingga kealpaan ini menjadikan dengan mudah pihak asing masuk dengan dana murah memiliki sebagai reserve "bisnis ratusan tahun mereka diindonesia". Adakah yang sempat melihat ada USD ribu milyar dana asing yang sudah parkir di indonesia? Siapa yang bilang "SDA sudah habis?".
Ketika saya melihat seorang sahabat, kenalan, rekan memutuskan jadi pengusaha, saya bilang "perlu sekitar 3 juta orang indonesia lagi yang berpikir sepertimu, saya acungkan jempol keatas dan dua-duanya kalau perlu jelpol kaki juga), believe or not, saya pernah mengatakan, saya pernah meneliti suatu periode dasawarsa ttg prospektif bisnis, per dekade dari tahun 1950 s/d sekarang. Setiap dekade dari tahun ke satu sampai kelima (misal 1951-1955 dst) adl saat bisnis tumbuh pesat, seperti pagi hari, semua yang diusahakan orang selalu berhasil dan pada tahun ke enam sd.tahun ke 9 (mis 1956-1959) adl tahun kejatuhan, jadi sekaranglah masa bisnis tumbuh, ingat krisis dunia 96-99, Subrime mortgate 2006-2009?. Orang-orang yang merasa dirinya cerdas harus melihat sisi positif ini, sesekali abaikanlah berita TV yang hanya konspirasi satu dua orang elit politik saja, yang panggilannya di bisnis terjunlah, kendalikanlah, cetak bisnis ratusan tahun dan sejahterakan orang banyak, itu lebih hebat dari ibadah fisik. Sesungguhnya Bisnis Batubara indonesia, sawit,gas alam,BBM,property baru saja dimulai,sekali lagi baru saja dimulai. Perhatikan lagi Prinsip 3E, memudahkan pengusaha tidak perlu mencari banyak literatur bisnis.
Keanu Sulaiman
Ketika saya mencari pengetahuan tentang gagasan bisnis, bersama dengan analis hebat waktu itu saya anggap itu level tinggi dalam sektor bisnis dan saya yakin mereka adalah pemikir hebat, seorang senior saya pernah untuk menganjurkan saya membaca buku rekomendasinya, berbicara tentang Bisnis hanya terdiri dari 3 komponen Kwalitatif sumber dari segala perhitungan kwantitatif yaitu Prinsip 3E yaitu Education, Experinces, Excessive Cash.
Apabila kamu menemukan Saham dan atau Perusahaan dan atau Individual yang tidak memiliki ketiga konsep dalam satu paket bukan terpisah, maka jauhilah atau hindarilah, karena itu akan menjadi kerugian, kalau bukan uang yang hilang pasti waktu dan pikiran. Saya menulis kembali Gagasan Prinsip 3E itu seperti ini : 1.Education, pelaku bisnisnya baik seluruhnya atau beberapa diantaranya memiliki pengetahuan tentang obyek usahanya, baik dari sekolah formal maupun dari jalanan (learning by doing) dan mereka pada tingkat harus pada level "Advance Skill", semakin sering pada tekanan bisnis tinggi mereka semakin matang. Orang-Orang seperti ini biasanya dari kalangan Scientis yang "salah jalur" menjadi Bisnisman, harusnya mereka normal jadi astronout atau akuntan publik, mereka menjadi bisnisman, mereka pada umumnya kuat matematis, sekolah dijalanan yang menyempurnakannya. Cirinya mereka sangat tau dengan detail bagaimana cara kerja usaha mereka.
2.Experinces, Pengalaman buruk atau baik menyempurnakan pengetahuan mereka, jadi semakin lama dan konsisten sekali lagi konsisten, mereka semakin matang, mereka tau succes level bisnis mereka, mereka tau ujungnya, mereka tau bagaimana menyelesaikan masalah. Mereka menyukai proses, mereka sangat menyukai kunjungan langsung, mereka juga memiliki rasa toleransi tinggi dan mereka melakukan sesuatu bukan dengan kerja keras sebagai bagian didepan, namun bekerja cerdas dan bekerja cerdas bukan berarti mereka bertanding cerdas namun dapat me manajemen orang-orang cerdas, mereka melihat masa depan, bukan membayangkan hal buruk atau baik saja dimasa lalu, mereka mengerti jalan Exit ketika inflow di bisnis, mereka adalah orang2 yang memiliki jaringan baik dari yang paling sepele maupun sampai yang paling tinggi.
3.Excessive Cash, Uang Berlebihan. Hindari saham atau perusahaan atau individual yang tidak memiliki gagasan mencetak income sebesar-besarnya, saham atau pengusaha yang sehat, selalu memiliki target sales yang besar, sales besar menghasilkan Margin kotor yang besar (bruto Margin), ketika dibundling dengan efektif + efisien, maka Nett marginnya adalah berbanding lurus dengan salesnya. Ketika margin bersih nya lebih besar 2x dari margin rate bank, maka dijamin Surplus. Saham atau perusahaan yang memiliki prinsip ini = Fast Growth. Tidak ada yang keliru dengan perusahaan yang tumbuh sangat cepat selama dalam kendali dan tuas pengendali bisnis hanya terletak pada Arus Cash.
Dalam Pemandangannya Senior saya pernah berkata mengenai prospektif bisnis di Indonesia seperti ini : Hanya satu hal yang orang indonesia lupakan untuk diingat ; Orang-orangnya larut dalam berita televisi, pasar saham jatuh, kerusuhan dimana-mana, banjir malapetaka dll akibat penambangan batubara dan mineral lainnya, manipulasi hasil statistik (seharusnya inflasi indonesia maksimal hanya 2%, dengan demikian harusnya SBI maksimal 2.5% bukan 6.75% untuk menahan laju inflasi), sehingga cenderung berpikir untuk segera menyenangkan diri dengan kekayaan yang didapatkan dari cara yang tidak sehat, korupsi dll) seolah dunia ini mau kiamat atau potensi SDA indonesia habis 5 tahun lagi. Cenderung masyarakat Indonesia melupakan hal-hal penting ini : "hanya baru maksimal 2% SDA, diluar kehutanan, terutama pertambangan yang baru diolah". Let say Kaltim, hanya 2.5 % atau 70 an pertambangan yang benar-benar beroperasi aktif dari sekian ratus ijin tambang. Sehingga kealpaan ini menjadikan dengan mudah pihak asing masuk dengan dana murah memiliki sebagai reserve "bisnis ratusan tahun mereka diindonesia". Adakah yang sempat melihat ada USD ribu milyar dana asing yang sudah parkir di indonesia? Siapa yang bilang "SDA sudah habis?".
Ketika saya melihat seorang sahabat, kenalan, rekan memutuskan jadi pengusaha, saya bilang "perlu sekitar 3 juta orang indonesia lagi yang berpikir sepertimu, saya acungkan jempol keatas dan dua-duanya kalau perlu jelpol kaki juga), believe or not, saya pernah mengatakan, saya pernah meneliti suatu periode dasawarsa ttg prospektif bisnis, per dekade dari tahun 1950 s/d sekarang. Setiap dekade dari tahun ke satu sampai kelima (misal 1951-1955 dst) adl saat bisnis tumbuh pesat, seperti pagi hari, semua yang diusahakan orang selalu berhasil dan pada tahun ke enam sd.tahun ke 9 (mis 1956-1959) adl tahun kejatuhan, jadi sekaranglah masa bisnis tumbuh, ingat krisis dunia 96-99, Subrime mortgate 2006-2009?. Orang-orang yang merasa dirinya cerdas harus melihat sisi positif ini, sesekali abaikanlah berita TV yang hanya konspirasi satu dua orang elit politik saja, yang panggilannya di bisnis terjunlah, kendalikanlah, cetak bisnis ratusan tahun dan sejahterakan orang banyak, itu lebih hebat dari ibadah fisik. Sesungguhnya Bisnis Batubara indonesia, sawit,gas alam,BBM,property baru saja dimulai,sekali lagi baru saja dimulai. Perhatikan lagi Prinsip 3E, memudahkan pengusaha tidak perlu mencari banyak literatur bisnis.
Keanu Sulaiman
Dear. Keanu Sulaiman
BalasHapusYour exelent on the literatur for businesman in Indonesian, my have goods busines but no have bageting. cost and liabilty in the action my company low . no debet no baget. We will to action in vosible.
I can marketer to action every day and have relation .
Addres my offICE: Kec. Sukamulya Jl. Balaraja- Kresek KM.6. PROV. Banten.15610.
" Service Design Interior-exterior, paint art, Frame, Printing advertising.
Best. Regards.
Didi Kurniawan
Mobile;0852 1517 2953 email; didieart2@gmail.com